search

Minggu, 02 Januari 2011

Di Balik Kelembutan Suaramu


Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf.” (QS Al Ahzab: 32)


“Wanita itu adalah aurat, apabila ia keluar rumah maka syaithan menghiasinya (membuat indah  dalam pandangan laki-laki sehingga ia terfitnah.” (HR Tirmidzi)
What? Apakah ini berarti kita ga boleh ngomong gara-gara suara merdu kita itu adalah aurat? Hey, sikapilah dengan bijak kawan… Merendahkan suara di sini misalnya melembutkan suara sehingga terdengan manja bahkan imut (sok imut kalee… hehe) dan gawatnya secara tidak sadar bisa  membuat kaum Adam menjadi dag-dig-dug-dueerr. Trus, timbul fitnah. Puyeng dah.. Eits, tapi bukan berarti kamu boleh meninggikan suaramu alias teriak-teriak lo!
Inget kan ukhti, kalo behavioratau sikap itu adalah salah satu aspek yang menentukan cantikmu. Tutur kata yang lembut namun tegas (apalagi kalau yang disampaikan itu adalah ajakan kebaikan) bakal menunjukkan kalau kamu berwibawa… Well, mulai sekarang tunjukkan kalau kamu emang cantik dan berwibawa tanpa ada fitnah yang timbul. Oke?

*pernah diterbitkan dalam buletin DPD PADANG ASSALAM SUMBAR . edisi perdana 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar